Metode Pembelajaran yang cocok untuk kurikulum 2013

Berdasarkan hasil  diskusi dari nara sumber, dapat disimpulkan sementara beberapa pendekatan dan metode pembelajaran yang COCOK dengan Kurikulum 2013 terutama untuk tingkat SMP:
1. Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
2. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
3. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
4. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek
5. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif
6. Pendekatan Pembelajaran Komunikatif
 
Berikut hanya disajikan cuplikan saja dari sebagian draft awal pedoman
pembelajaran di SMP berdasar Kurikulum 2013, yaitu tentang Problem Based
Learning.
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)

A. Pengertian PBL
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau Problem-Based Learning (PBL) adalah
metode pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata yang tidak terstruktur
dengan baik sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.
B. Teori belajar PBL
Kurikulum sekolah kita merupakan kurikulum berbasis kompetensi (Competence_Based
Curriculum), bukan kurikulum berbasis pengetahuan (Knowledge_Based Curriculum).
Sebagai kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kurikulum sekolah kita dapat dikategorikan sebagai pengalaman bukan sekedar pedoman atau kumpulan materi untuk dipelajari. Konsekuensinya, guru dalam pembelajaran harus memfasilitasi para siswa dengan berbagai kegiatan sehingga para siswa mendapat pengalaman belajar yang bermakna. PBL dimulai dengan asumsi bahwa pembelajaran merupakan proses yang aktif, kolaboratif, terintegrasi, dan konstruktif yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan 2 kontekstual. PBM ditandai juga oleh pendekatan yang berpusat pada siswa (students’- centered), guru sebagai fasilitator, dan soal terbuka (open-ended question) atau kurang terstruktur (ill-structured) yang digunakan sebagai rangsangan awal untuk belajar. Soal terbuka maksudnya adalah soal yang memiliki banyak solusi dan karenanya siswa perlu mengkaji banyak metode sebelum memutuskan jawaban tertentu. Masalah yang kurang terstruktur akan mendorong siswa untuk melakukan investivigasi, melakukan diskusi, dan mendapat pengalaman memecahkan masalah. Dengan PBL, fokus pembelajaran bergerak dari isi/materi ke permasalahan seperti
diilustrasikan berikut ini. 
  • Isi/materi
  • Guru Siswa
  • masalah
  • Guru Siswa
Dengan fitur ini, pembelajaran menjadi lebih realistik untuk menciptakan pembelajaran yang menekankan dunia nyata, keterampilan berfikir tingkat tinggi, belajar lintas disiplin, belajar independen, keterampilan kerja kelompok dan berkomunikasi melalui suasana pembelajaran berbasis masalah.
Selain menekankan learning by doing, PBL membuat siswa sadar akan informasi apa yang telah diketahui pada masalah yang dihadapi, informasi apa yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan tersebut, dan strategi apa yang akan digunakan untuk memperlancar pemecahan masalah. Mengartikulasikan pikiran-pikiran tersebut akan membantu siswa menjadi pemecah masalah (problem solver) dan siswa yang mengetahui
apa yang harus dilakukan (self-directed) yang lebih efektif.
 
C. Tujuan dari PBL
Memfasilitasi siswa agar:
1. Berpikir kritis dan analitis
2. Mencari dan memanfaat sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar,
3. Menggunakan pengetahuan secara efektif, dan
4. Mengembangkan pengetahuan dan strategi untuk permasalahan selanjutnya.
 
D. Kegiatan-kegiatan pada PBL
Pada dasarnya terdapat dua kegiatan utama: pemecahan masalah dan mempelajari materi
berdasarkan penyelesaian masalah tersebut.
 
E. Langkah-langkah PBL
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah:
1. Penentuan masalah
Penentuan masalah dapat dilakukan oleh guru dan para siswa, atau diajukan oleh
guru untuk menyesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai.
Ciri-ciri masalah untuk PBL:
a. tidak terstruktur dengan baik (ill-structured)
b. memerlukan informasi lebih lanjut untuk memahaminya dibandingkan dengan
soal biasa,
c. memuat banyak cara penyelesaian,
d. dapat berubah dengan adanya informasi baru,
e. terhindar dari anggapan bahwa siswa telah mengetahui jawabannya,
f. menimbulkan minat dan kontroversi dan menyebabkan siswa bertanya-tanya,
g. memiliki banyak jawaban dan cukup kompleks sehingga memerlukan
    kerjasama dan perlu pemikiran bukan sekedar ingatan, dan
h. memuat isi/materi pelajaran
 
2. Pemecahan masalah
Pada tahap ini guru memfasilitasi para siswa untuk bekerja dalam kelompok (4-6
orang siswa) untuk:
a. Mendiskusikan “apa yang diketahui” dari permasalahan yang ada dilihat dari segi
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Apa yang diketahui ini kemudian
didiskusikan untuk mencari kesepakatan tentang batasan-batasan mengenai
permasalahan tersebut, serta memilah-memilah isu-isu dan aspek-aspek yang cukup
beralasan untuk diselidiki lebih lanjut. Hasilnya berupa pernyataan permasalahan
yang berperan sebagai titik awal untuk penyelidikan dan dapat direvisi apabila suatu
asumsi dipertanyakan dan informasi baru muncul kepermukaan.
Apa yang diketahui pada masalah?
b. Melihat permasalahan dari “apa yang tidak diketahui” dan mendaftarkannya. Disini
anggota kelompok akan mendaftarkan pertanyaan-pertanyaan atau isu-isu
pembelajaran yang harus dijawab untuk memperjelas permasalahan. Dalam fase ini,
anggota kelompok akan menganalisa permasalahan menjadi komponen-komponen,
mendiskusikan implikasi-implikasi, mengajukan berbagai penjelasan atau solusi, dan
mengembangkan hipotesis kerja. Hasil kegiatan ini berupa rumusan tujuan
pembelajaran, informasi yang dibutuhkan, dan bagaimana informasi ini diperoleh.
Apa yang diketahui pada masalah?
Apa yang tidak diketahui?
Isu apa yang perlu diperjelas?

c. Mendiskusikan, mengevaluasi, dan mengorganisir hipotesis dan mengubah hipotesis.
Setiap kelompok akan mendaftar “Apa yang harus dilakukan” yang mengarah kepada
sumberdaya yang dibutuhkan, siapa yang akan dihubungi, artikel yang akan dibaca,
dan tindakan yang perlu dilakukan oleh para anggota. Dalam fase ini anggota
kelompok akan menentukan dan mengalokasikan tugas-tugas, mengembangkan
rencana untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut dapat
berasal dari dalam kelas, bahan bacaan, buku pelajaran, perpustakaan, video, dan dari
seorang pakar tertentu.
Apa yang diketahui pada masalah?
Apa yang tidak diketahui?
Isu apa yang perlu diperjelas?
Alternatif pemecahan
Apa yang yang harus dilakukan?
Siapa yang melakukan?
3. Presentasi hasil kerja kelompok
Pada langkah ini setiap kelompok akan mempresentasikan pemecahan terhadap
masalah yang ada dilanjutkan dengan diskusi termasuk mendiskusikan materi
yang dapat dikembangkan dari permasalahan yang diajukan dan penyelesaian.
4. Pengembangan materi pembelajaran berdasarkan penyelesaian masing-masing
kelompok.
 
F. Model bahan ajar
Dalam PBL bahan ajar dikembangkan kemudian setelah permasalahan terselesaikan.
Karena itu, dalam penggunaan metode ini „bahan ajar‟ yang disediakan berbentuk
permasalahan dengan karakteristik seperti diuraikan di atas.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sesuai untuk metode PBL dikembangkan
dari beberapa sumber.
 
IPS
Suatu keluarga yang terdiri atas empat orang akan menyewa rumah. Si Ayah adalah
karyawan dengan gaji 4,5 juta rupiah sementara si Ibu seorang guru dengan gaji 3,5 juta
rupiah. Minggu depan dua orang anak yang berusia masing-masing 14 dan 7 tahun akan
masuk sekolah. Bantu keluarga tersebut menentukan lokasi terbaik bagi mereka untuk
mengontrak rumah.
(Julie Mathews-Aydinli, Center for Adult English Language Acquisition, Center for
Applied Linguistics)
5
IPS
Dewasa ini, banyak dilakukan diskusi tentang kekerasan yang terjadi di sekolah.
Beberapa sekolah telah mengadopsi atau membuat peraturan untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Misal sekolahmu akan membuat suatu peraturan tentang cara
berpakaian (dress code) selama berada di lingkungan sekolah sebagai tindakan
pencegahan kekerasan. Kamu dan beberapa temanmu diminta untuk membuat laporan
tentang apa pengaruh aturan berpakaian tersebut di sekolahmu.
(John Henry, Educational Information and Resource Center (EIRC).
Matematika
Seorang ibu yang mempunyai seorang puteri berusia 6 tahun mempunyai uang sebesar 20
juta rupiah peninggalan almarhum suaminya. Si ibu ingin puteri semata wayangnya
sukses dalam pendidikan dalam arti dapat masuk ke perguruan tinggi terbaik di kotanya
menggunakan uang peninggalan suaminya tersebut sampai lulus. Bantu Si Ibu mengelola
keuangan ibu tersebut sehingga cita-citanya tercapai.
Biologi/IPA
Ada informasi berkembang bahwa kantin sekolah tidak baik baik dari segi kesehatan
maupun pendapatan sekolah. Pihak sekolah meminta kelasmu untuk memecahkan
masalah ini.
Bahasa Indonesia
Kelasmu termasuk hobi membaca puisi. Akan tetapi, tidak ada buku yang memuat sajak sajak dengan tema yang cukup luas atau penulis dari berbagai budaya. Karena itu
kelasmu harus membuat rencana untuk menyelesaikan masalah ini.
 
MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(Diresensi oleh Marsigit dari sumber berikut: Referensi PBL dari :
M. Nur, 2011, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah Unesa)
1. Ciri-ciri PBL (M. Nur, 2011)
a. Mengajukan pertanyaan atau masalah
b. Berfokus pada interdisiplin
c. Penyelidikan otentik
d. Menghasilkan karya nyata dan memamerkan
e. Kolaborasi
2. Ciri-ciri PBL menurut Yazdani pada M. Nur, 2011:
a. Berpusat pada siswa, guru sebagai fasilitator atau pembimbing
b. Belajar melampaui konten
3. Tujuan PBL menurut Yazdani pada M.Nur, 2011:

a. Pengetahuan-pengetahuan dasar
b. Ketrampilan-ketrampilan
c. Sikap-sikap 
Outcome atau hasil PBL menurut Yazdani dalam M.Nur, 2011:
a. Ketrampilan2 pemecahan masalah
b. Ketramilan belajar yang diarahkan sendiri
c. Kemampuan menemukan dan menggunakan sumber daya yang sesuai
d. Berpikir kritis
e. Dasar pengetahuan yg dpt diukur
f. Kemampuan kinerja
g. Ketrampilan sosial dan etika
h. Memenuhi kebutuhan dan memotivasi diri sendiri
i. Trampil menggunakan computer
j. Ketrampilan kepemimpinan
k. Kemampuan bekerja dlm tim
l. Ketrampilan komunikasi
m. Berpikir proaktif
n. Kemampuan yg sesuai dg dunia kerja
5. Alasan Yazdani (2002) mengembangkan dan menerapkan PBL dalam M.Nur (2011):
a. Meningkatkan pddk untuk seluruh siswa
b. Menggeser belajar melalui ceramah menjadi belajar melalui berbuat
c. Memberi kesempatan kpd siswa menggeluti minat mrk sendiri dan membuat
    keputusan
d. Membolehkan siswa membuat keputusan ttg cara mereka akan menemukan
     jawaban dan memecahkan masalah
e. Memungkinkan siswa menjadi trampil secara teknis
f. Membekali siswa dg ketrampilan dan rasa percaya diri agar berhasil dlm
   persaingan tenaga kerja secara global
g. Mengajarkan kurikulum inti secara lintas disiplin
h. Mengambil manfaat alat-alat komunikasi multimedia yg digunakan dunia kerja
6. Kelemahan PBL menurut Yazdani (2002) dlm M. Nur (2011)
a. Hasil belajar
b. Jumlah waktu
c. Peran siswa
d. Peran guru
e. Perumusan masalah
f. Asesmen yang valid
7. Kata kerja yg sesuai dg PBL adl Taksonomi Bloom (M.Nur, 2011)
a. Mengingat: memperoleh kembali, mengenali, mengingat, mengidentifikasikan,
                         mendaftar
b. Memahami: menginterpretasikan, member contoh, mengklasifikasikan,
                      mengikhtiarkan, menginferensikan, membandingkan, menjelaskan, menyatakan
kembali, menyatakan arti dg kata lain, mendefinisikan, membedakan,
mendeskripsikan, mengilustrasikan.
c. Menerapkan: melaksanakan, mendemonstrasikan, mengimplementasikan,
    menentukan, menetapkan, memasangkan, mengurutkan, menunjukkan
d. Menganalisis: membedakan, mengorganisasikan, melambangkan, membuat
    diagram
e. Mengevaluasi: mengecek, mengkritisi, membuktikan, menilai, memprioritaskan,
    membenarkan, menggolongkan
f. Menciptakan: menghasilkan, merencanakan, merumuskan hipotesis, membuat
    spekulasi, membangun, merancang, mengarang, menemukan
8. SINTAKS untuk PBL:
a. Fase 1: Mengorientasikan siswa pada masalah
b. Fase 2:Mengorganisasikan siswa untuk belajar
c. Fase 3:Membantu penyelidikan mandiri dan kelmpok
d. Fase 4:Mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta memamerkan
e. Fase 5:Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
9. Gantt Chart membantu guru membantu siswa merencanakan proyek untuk pbl:
Tugas…..waktu:
a. Mengenalkan siswa pada masalah
b. Menyusun kelompok studi
c. Mendiskusikan dengan KS ttg kegiatan
d. Proses ijin
e. Studi pendahuluan
f. Mengembangkan instrument
g. Menyiapkan logistic
h. Kunjungan awal/kurir
i. Tugas penyelidikan
j. Mempersiapkan hasil karya/pameran
k. Menyebarkan hasil
10. Memonitor Kerja Siswa (M.Nur, 2011):
a. Nama siswa:
b. Nama Kelompok:
c. Nama Projek:
d. Lama Kegiatan:
Balikan:
Projek 1:…
Balikan:…
Projek 2:…
Balikan 2:….
Dst.
11. Asesmen dan Evaluasi (M. Nur, 2011)
a. Menggunakan Checklist dan Rating Scale
b. Prosedur Asesmen Kinerja merupakan asesmen yang paling cocok utk PBL
c. Menggunakan Rubrik untuk Ketrampilan Kooperatif dan Kolaboratif
A. Bekerja kearah pencapaian tujuan kelompok
4.Aktif…
3.Komitmen…
2.Komitmen…
1.Tidak mendukung
B. Mendemonstrasikan ketrampilan interpersonal secara efektif
8
C. Menyumbang kekompakan kelompok
 
12. Format RPP PBL:
Identitas
----------
I. SK
II. KD
III. Indikator:
KOGNITIF
A. Produk:
1. Menjelaskan…
2. Menjeaskan…
B. Proses:
1. Merumuskan masalah…
2. Merumuskan hipotesis..
3. Merencanakan percobaan..
4. Mengumpulkan informasi…
5. Memlihih alat/bahan..
6. Menggunakan alat/bahan..
7. Mencatat hasil
PSIKOMOTOR:
A. Menggunakan alat..
AFEKTIF:
Perilaku berkarakter: jujur, membantu, berkreasi, tepat waktu, teliti, cermat,
tanggung jawab
Ketrampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, pendengar yg
baik, bekerja sama
IV. Tujuan:
KOGNITIF:
PSIKOMOTOR:
AFEKTIF:
V. Materi pembelajaran
VI. Alokasi waktu
VII. Model dan metode pembelajaran:
MPBM (model pembelajaran berdasar masalah)
Metode: diskusi, pemberian tugas, proyek, penemuan
VIII. KBM
PENDAHULUAN
Motivasi
Apersepsi
INTI
Mengorganisasi siswa …
Memberi LKS…
Melakukan penyelidikan..
Merumuskan hipotesis..
Merencanakan percobaan…
9
Mengembangkan dan menyajikan hasil
Menyajikan hasil..
Analisis dan evaluasi proses…
PENUTUP
Memeriksa rencana
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
2. LP1: …
3. LP2: Pengamatan perilaku berkarakter
4. LP3: Pengamatan ketrampilan sosial
5.
X. Sumber:
LKS
KUNCI
Alat
Media
Referensi
SELESAI…………Semoga Bermanfaat ! Amin

Comments

  1. 1xbet korean: Is 1xbet legal in Korea? | legalbet
    1xbet korean is an 1xbet korean online หาเงินออนไลน์ betting 바카라 사이트 company in Korea. and is the main company behind the 1xbet gaming company.

    ReplyDelete
  2. JackpotCity Casino Site Review - Lucky Club
    In addition to this review we have prepared a review of the JackpotCity Casino. Find out everything you need to know before playing. Jackpot City luckyclub.live Casino

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Book Report Sosiologi Pendidikan Abu Ahmadi

RPP 2 Kelompok Sosial

LAPORAN BUKU SOSIOLOGI INDUSTRI Karangan S. R. Parker, R. K. Brown, J. Child, M.A. Smith