Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran
Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat
personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah.
Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang
secara baik dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai
tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih bersifat direktif atau
manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai
satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik
terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru.
Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling
menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara
semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi
aneka perubahan dan tuntutan
belajar secara bersama-sama.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang
makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan
fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi
baru yang tak terduga.Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran
diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak
terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas
dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1.
Menyajikan atau
mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau
rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar,
atau menyimak fakta/fenomena tersebut
2.
Memfasilitasi
diskusi dan Tanya jawab dalam
menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori
3.
Mendorong siswa
aktif mencoba melalui
kegiatan eksperimen
4. Memaksimalkan
pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan
memprediksi fenomena
5.
Memberi
kebebasan dan tantangan kreativitas dalam
presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga
Macam-macam
Pembelajaran Kolaboratif
Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau
kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:
·
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu
kelompok diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar
masing-masing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan,
tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.
·
STAD = Student Team Achievement Divisions.
Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan.
Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan
kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap
keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada
pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok peserta didik
·
CI = Complex Instruction
Titik tekan metode ini adalam
pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya dalam
bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah
menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didiksebagai anggota kelompok
terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang
bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para
peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil
kerja kelompok.
·
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metodeini merupakan kombinasi antara pembelajaran
kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap
peserta didik sebagai anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka
kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama
dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap
peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya. Namun jika seorang peserta
didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus
menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun
berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar
individual maupun kelompok.
·
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan
anggota dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak
sebagai tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor
mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee.
Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau
skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah
ditetapkan sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti
peran.
·
LT = Learning Together.
Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik
yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set
lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.
·
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para
anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan
tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang
diperoleh kelompok peserta didik.
·
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan
suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok
menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan
melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum
kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.
·
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk
berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil
belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota
kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan
pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan,
hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan
pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang
dipilihnya.
·
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini
menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran
ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata
bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya
Siswa
dapat membentuk jejaring yang lebih luas dengan menginformasikan/ berbagi
tentang hasil penugasan, proyek atau
makalah melalui berbagai media.
Comments
Post a Comment